Kamis, 03 Maret 2011

MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT DENGAN PARIWISATA

Salah satu cita-cita kemerdekaan bangsa adalah terupayanya masyarakat yang sejahtera. Kesejateraan masyarakat dapat terwujud disebabkan berbagai unsur, baik melalui pertanian, wira-usaha, buruh, pegawai swasta, PNS dan sebagainya.
Salah satu factor pendorong lahirnya masyarakat sejahtera adalah pariwisata. Pariwisata ini memiliki andil yang besar terhadap terwujudnya masyarakat sejahtera. Pariwisata memliki fungsi ganda yaitu sebuah ‘jalan’ meningkatkan kesejateraan masyarakat melalui usaha usaha tertentu dan juga memberikan PAD yang signifikan bagi pemerintah.
Dengan adanya pariwisata lapangan pekerjaan akan terbuka lebar, maka dengan itu akan mengurangi jumlah pengannggur.
Namun demikian pariwisata juga memiliki efek ganda. Yakni positif dan negative. Efek positif; akan memberikan peluang kerja bagi masyarakat sehingga dengan itu masyarakat meningkat kesejahteraannya. Adapun efek negatifnya adalah kemungkinan terjadinya praktik-praktik asusila, dan semakin merosotnya moral umat-sebagaimana yang ditakutkan oleh kalangan ulama’-.
Kondisi seperti ini menjadi problema tersendiri bagi pemerintah daerah, apalagi kabupaten pamekasan yang identik dengan citra Gerbang Salam. Namun demikian pemerintah tidak boleh berhenti untuk berinisiatif untuk mensejahterakan masyarakat. Kesejahteraan masyarakat adalah pintu utama menuju baldatun toyyibatun warobbun ghafur. maka pariwisata patut dipertimbangkan untuk dikembangkan di kabupaten pamekasan. Tentunya dibarengi dengan upaya-upaya kreatif dan berkelindan dengan melakukan hal-hal yang dapat menghapus atau paling tidak mengurangi efek negatifnya.
1. PARIWISATA
Pamekasan adalah daerah yang memiliki potensi untuk mengemabng usaha disektor pariwisata. Diatara lokalisasi yang dapat dikembangkan adalah jumiang, talangsiring, api tak kunjung padam, wisata agro, dan pemadangan alam. Juga dapat dikembangkan juga wisata buatan seperti didaerah luar pamekasan, seperti jatimpark 1 malang, tajung godok, pariwisata air dibangkalan dsb.
Tentu aturan main itu perlu selaraskan dengan gerbang salam, sebagai ikon kanbupaten pamekasan
2. ANTISIPASI MEWABAHNYA
Pada setiap pembahasan pembangunan pariwisata, yang selalu diperbincangkan adalah kemaksiatan yang akan timbul akibat bias dari pariwisata. Kemaksiatan itu kemudian dikaitkan –tidak sejalan- dengan cita-cita gerbang salam.
Yang mesti dipahami adalah kebiasaan manusia dapat dirubah, selama ada inisiatif untuk melakukannya. Caranya adalah ; dengan melakukan gerakan bersama yakni pemerintah, tokoh masyarakat, ormas, organisai mahasiswa, lembaga-lembaga dakwah dan masyarakat itu sendiri. Pada hakikatnya kemaksiatan itu dapat dihapuskan dengan tidak harus menghapus tempat pariwisatanya, tetapi dengan jalan memberikan penyadaran terhadap pihak-pihak terkait/masyarakat/pengunjung akan pentingnya menjaga harga diri.
Adapun media untuk itu adalah:
1. Pemerintah melalui lembaga-lembaga non dinas pemerintah seperti MUI, dan LP2SI. Dua lembaga ini melakukan menyululuhan dan pembinaan kepada masyarakat secara umum, khususnya kepada orang tua agar ‘menjadi uswah bagi anak’ dan mendidik anak dengan baik. Lembaga ini dapat bekerjasama dan berkoordinasi dengan ormas-ormas islam agar melakukan gerakan yang sama melalui lembaga-lembaga kajian ormas tersebut.
2. Mengawal berlangsungnya proses pendidikan dengan meningkatkan pembinaan moral, baik melalui kurikulum ataupun cara lain yang efektif seperti ekrtakurikuler dll terhadap siswa. Guna merealisasikan semua ini pemerintah mendorong Dewan Pendidikan, LP2SI dan Dinas Pendidikan untuk bekerja sama merumuskan ‘pendidikan berbasis moral’ khususnya di kabupaten pamekasan.
3. Setelah upaya-upaya yamg massif dilakukan sebagaimana poin 1 dan 2, maka pemerintah menggunakan upaya preventif dengan melakukan sweeping, dengan menangkap mereka yang berpacaran, berpakaian kurang rapi, dll. Dengan Satpoll PP sebagai pelaksana tugasnya, kemudian di jebloskan pada tahanan khusus (milik satpol PP) sembari dilakukan pembinaan dll

3. PENTUP
Pemerintaahan demokratis akan tercapai salah satunya jika masyarakat dalam kondisi sejahtera. Kesejahteraan itu dapat diupayakan dari berbagai sumber usaha. Salah satu yang sangat potensial itu adalah pariwisata. Denga pariwisata masyarakat (tua muda) dapat membangun kesejateraan mereka melalui usaha-usaha yang mereka lakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar